Dragonball Online Sword

Selasa, 28 Agustus 2012

Dong Zhuo


Dong Zhuo (Hanzi: 董卓) (139 – 192), nama lengkap Dong Zhongyin (董仲穎), adalah seorang negarawan pada penghujung zaman Dinasti Han. Ia menguasai Luoyang pada tahun 189 setelah ibukota jatuh kedalam kekacauan karena tewasnya Kaisar Ling dan perselisihan berdarah antara faksi kasim dengan pejabat negeri. Setelah itu, Dong Zhuo mengambil alih tahta dan memasang Kaisar Xian sebagai boneka.
Namun, kekejamannya menimbulkan kemarahan. Pemimpin perang diseluruh negara segera membentuk koalisi melawannya, sehingga Dong Zhuo memindahkan ibukota ke Chang'an. Ia akhirnya dibunuh oleh anak adopsinya, Lü Bu, sebagai bagian dari rencana yang dibuat oleh Wang Yun pada tahun 192.

Kehidupan Awal

Dong Zhuo lahir di Lintao (临洮), Dong Zhuo dikatakan bersifat sopan pada masa kecilnya. Dalam petualangannya di daerah Qiang, ia berteman dengan banyak orang. Setelah menjadi kuat, Dong Zhuo terlibat dalam pertempuran melawan pemberontak Qiang di Bingzhou (并州). Karena penampilannya yang baik, Dong Zhuo diberi hadiah 9.000 gulung sutra.
Setelah naik pangkat beberapa kali, Dong Zhuo dikirim untuk memadamkan Pemberontakan Serban Kuning pada awal tahun 180, tapi kalah dan diturunkan. Saat Han Sui memberontak di Liangzhou (凉州), Dong Zhuo kembali diangkat sebagai jendral Ksatria dan dikirim untuk menghabisi pemberontakan.
Selama pertarungan melawan suku Qiang, yang bersekutu dengan Han Sui, pasukan Dong Zhuo kalah jumlah dengan dipotongnya jalur mereka di sungai. Untuk menghindari kekalahan yang memalukan, Dong Zhuo dan pasukannya membendung sungai. Ia lalu memerintahkan pasukannya untuk menyebrang genangan air yang cetek dan menghancurkan bendungan. Pelarian tersebut berhasil.
Dong Zhuo diangkat menjadi jendral atas garis depan dan gubernur Bingzhou. Namun, Dong Zhuo menolak tawaran tersebut karena tidak ingin meninggalkan pasukan dan pekerjaannya di Liangzhou.

Naik Tahta

Setelah kematian Kaisar Ling pada tahun 189, jendral tertinggi, He Jin, memanggil Dong Zhuo memimpin pasukannya di Luoyang untuk membantunya membunuh faksi kasim yang kuat. He Jin dibunuh oleh kasim sebelum Dong Zhuo tiba dan ibukota jatuh kedalam kekacauan. Para kasim lalu menculik kaisar muda dan pergi keluar ibukota. Mereka dicegat oleh Dong Zhuo, yang membawa kembali sang kaisar kembali ke istana.
Selama waktu ini, saudara He Jin, He Miao (何苗), diduga bekerja sama dengan kasim dan dibunuh oleh pasukannya sendiri. Pasukan He Jin dan He Miao, tidak memiliki pemimpin. Mereka lalu berada dibawah komando Dong Zhuo. Setelah itu, Dong Zhuo juga mengajak Lü Bu untuk membunuh ayah adopsinya sendiri, Ding Yuan. Setelah itu, Dong Zhuo mengambil komando semua pasukan di ibukota.
Pada tahun 190, Dong Zhuo memberhentikan kaisar muda dan digantikan oleh Kaisar Xian yang merupakan boneka Dong Zhuo. Ia juga membuat dirinya perdana menteri dan mulai saat itu, ia mulai menunjukan ketiraniannya. Ia diberi dispensasi khusus untuk membawa pedangnya ke pengadilan (hal tersebut sebenarnya dilarang, dan dispensasi ini tidak diberikan oleh pejabat negeri Han sejak Xiao He). Dispensasi juga memperbolehkannya untuk memasuki pengadilan tanpa melepas sepatunya. Sejarah 3 Negara mencatat insiden ketika Dong Zhuo memimpin pasukannya ke Yangcheng (阳城) dan menyuruh mereka untuk memenggal semua penduduk laki-laki. Prajurit-prajurit merampok kota dan membawa perempuan, sapi dan semua benda berharga, mengklaim telah menaklukan pasukan pemberontak. Dong Zhuo juga tidur dengan pembantu istana dan bahkan permaisuri.

Pindah ke Chang'an

Pada tahun yang sama, semua pemimpin perang di Tiongkok membentuk sebuah koalisi anti Dong Zhuo dipimpin oleh Yuan Shu, Cao Cao, Liu Bei, Sun Jian menyerang Luo Yang. Dong Zhuo lalu memindahkan ibukota ke barat, yaitu di kota Chang'an. Sebelum melakukannya, ia menggali makam kaisar sebelumnya dan harta didalamnya dicuri. Dong Zhuo lalu membakar istana.
Setelah pindah ke Chang'an, Dong Zhuo mengangkat adiknya, Dong Min menjadi jendral, dan semua sanaknya menjadi pejabat negara. Ia juga membangun sebuah istana di daerah Mei, 260 li dari Chang'an. Di istana, penyiksaan diberlakukan terhadap pemberontak yang ditangkap. Terhadap lawannya, Dong Zhuo juga memberikan hukuman yang kejam. Dalam 2 tahun, jumlah orang yang dituduh bersalah dan dieksekusi mencapai seribu.
Dong Zhuo juga memerintahkan agar patung perunggu dan bel dilelehkan untuk dijadikan koin. Koin tersebut membanjiri pasar, sehingga timbul inflasi dan mata uang tersebut menjadi tidak berharga.

Kejatuhan

Perilaku Dong Zhuo yang dianggap buruk memicu kemarahan rakyat. Dalam menjaga keamanannya, Dong Zhuo sangat bergantung kepada Lü Bu, yang telah diadopsi Dong Zhuo sebagai anak.
Ketika Dong Zhuo sedang marah, ia akan melempar halbred terhadap Lü Bu. Dengan gesit Lü Bu selalu dapat menghindari lemparannya. Lu Bu diam-diam tidak senang dengan ayah adopsinya. Selain itu, ketika dipercaya untuk menjaga kediaman Dong Zhuo, Lü Bu menjalin cinta dengan salah satu selir Dong Zhuo. Ia takut hal ini diketahui ayahnya.
Pada tahun 192, setelah dipanaskan oleh Menteri Dalam Negeri Wang Yun, Lü Bu akhirnya memutuskan untuk membunuh Dong Zhuo. Ia membawa selusin pasukan tepercaya dan bertemu Dong Zhuo di pintu istana. Saat Lu Bu naik dan menikam Dong Zhuo, Dong Zhuo berteriak, dan Lü Bu berkata, "Ini adalah perintah Kerajaan".
Mayat Dong Zhuo ditinggalkan di jalan. Pejabat Negara yang menjaga mayatnya menyalakan sumbu di pusar Dong Zhuo. Saudara Dong Zhuo juga dieksekusi, termasuk Dong Min.
Setelah kematiannya, orang yang setia pada Dong Zhuo, seperti Fan Chou, Li Ru, Li Jue dan lainnya melarikan diri. Mendengar permintaan kasasi mereka, Wang Yun, yang telah mengambil alih pemerintahan, berkata, "Semua orang harus dimaafkan, yang ada disini adalah pengecualian". Marah, mereka menyatakan perang terhadap Wang Yun. Wang Yun dapat menggagalkan mereka hanya dengan menyuruh Tentara Kerajaan dan Lü Bu. Setelah mengalami kekalahan, orang yang setia pada Dong Zhuo memilih untuk mengubah taktiknya.
Dalam suatu pertarungan, Fan Chou dan Li Jue mengalihkan perhatian Lü Bu, dan yang lainnya akan mengambil alih istana. Rencana ini berjalan dengan baik. Lü Bu akhirnya melarikan diri setelah istana dimasuki.
Tahta segera dikuasai oleh orang yang setia kepada Dong Zhuo. Namun, mereka saling berebut kekuasaan. Segera, seluruh Tiongkok berada dalam kekacauan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Dong_Zhuo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar